CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 25 November 2008

Ketika Aku Menjadi Seorang Guru


Hidup ini adalah sebuah pilihan, kita harus bersunggug-sungguh dalam menjalani hidup ini. Dengan hidup yang bersungguh-sungguh ini kita akan mendapatkan hasil yang memuaskan dan orang tua kita akan bangga atas apa yang telah kita kerjakan atau bisa disebut keberhasilan.
Ketika aku menjadi guru, aku akan mengajar atau menberikan ilmu kepada mereka dengan cara baik-baik agar mereka mudah mengerti apa yang aku jelaskan. Apabila ilmu kita diberikan kepada orang lain, ilmu yang kita punya tidak akan lupa, karena terus dijelaskan tiada henti kepada murid-murid maupun sesama. Menjadi guru itu tidaklah mudah, banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi. Dengan adanya tantangan yang harus kita hadapi, kita harus kuat mental, bertanggung jawab atas apa yang telah aku lakukan, dan harus disiplin atas waktu.
Aku menjadi seorang guru itu harus baik jangan memperlakukan murid dengan kasar. Ketika aku mengajar di kelas, aku merasa tidak dihargai oleh murid-murid, ketika aku menjelaskan pelajaran tersebut, murid-murid tidak memperhatikan aku, sedangkan aku harus membuat murid-murid mengerti apa yang aku kata, dan menjadi guru itu amanat, karena apabila murid-murid tidak mengerti aku merasa berdosa.
Aku bingung apa yang harus aku perbua? supaya mereka mengerti? keesokannya aku pun mulai mengajar kembali, aku mencoba merubah cara mengajarku, aku buat sebuah peraturan kepada murid-murid yaitu boleh membawa makanan tetapi jangan sampai mengganggu konsentrasi oarng lain dan setiap pelajaran akan diadakan permainan, murid-murid pun menyetujuinya.
Aku pun senang, aku tidak bingung lagi. Seminggu kemudian aku mencobanya, ternyata murid-murid menyukainya. Murid-murid senang terhadap permainan, tetapi maksud aku yaitu supaya murid-murid selalu ingat apa yang aku bahas, tetapi bukan permainannya tetapi pemnelajarannya. Ketika aku tidak mengajar karena aku sakit, kata guru-guru atau teman aku, ternyata murid-murid merindukan aku.
Aku juga rindu kepada mereka, tetapi aku harus sembuh dari sakit yang aku derita ini. Alu berfikir ternyata kesehatan itu harus dijaga. Apabila sakit, tidak ada yang bias aku perbuat, aku hanya bisa berdoa kepada yang Maha Kuasa, sehat itu mahal.
Setelah beberapa minggu aku mengajar kembali di sekolah. Saat aku masuk ke kelas murid-murid menyambut aku dengan baik, ternyata benar apa kata sesama aku, murid-murid merindukan aku, aku sangat bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada aku. Sehingga aku bisa mengajar kembali atau menberikan ilmu kepada murid-murid.
Aku tidak tahu harus berkata apa Lagi? yang aku bisa hanyalah mengucapkan terima kasih atau bersyukur.
Ternyata hidup ini tidaklah mudah, hidup ini adalah sebuah pilihan dan tantangan yang harus aku hadapi. Aku harus kuat hingga aku pensiun menjadi guru. Aku bukanlah manusia yang sempurna, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Karena, kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT.
Dengan menerapkan sistem belajar seperti itu dan berperilaku baik kepada murid-murid, murid-murid akan mudah mengerti apa yang aku jelaskan.



0 komentar: